Selasa, 27 Desember 2016

Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman Bin Auf

Baca Juga

Abdurrahman Bin Auf
Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman bin Auf lahir 10 tahun sesudah tahun gajah. Ia masuk islam sesudah Abu Bakar dan termasuk dalam delapan orang yang pertama kali masuk islam.  Nama lengkapnya Abdurrahman bin Auf bin Harits bin Zuhrah. Beliau mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam termasuk perang Badar. Beliau meninggal di Madinah dan dimakamkan di Baqi`.

Abdurrahman bin Auf terkenal sebagai pedagang yang ulung.  Setiap perniagaan yang ia lakukan, senantiasa menghasilkan keuntungan yang besar.  Namun ia juga dikenal dengan sifat kedermawanannya. Ketika Rasulullah SAW membutuhkan banyak dana untuk menghadapi tentara Rum dalam perang Tabuk, ‘Abdurrahman bin ‘Auf menjadi salah satu pelopor dalam menyumbangkan dana. Ia menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Melihat hal itu, Umar bin Khathab berbisik kepada Rasulullah:”Agaknya Abdurrahman berdosa, dia tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya.”

Maka, Rasulullah SAW bertanya kepada Abdurrahman:“Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk keluargamu?” Abdurrahman menjawab:“Ada, ya Rasulullah. Mereka saya tinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang saya sumbangkan.” “Berapa?” Tanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. ‘Abdurrahman radhiyallahu 'anhu menjawab: “Sebanyak rizki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.” Subhanallah.

Sejak itu, rizki yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala terus mengalir bagaikan aliran sungai yang deras. ‘Abdurrahman bin ‘Auf shallallahu 'alaihi wasallam kini telah menjadi orang terkaya di Madinah.
Suatu hari, iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman bin Auf yang terdiri dari 700 ekor unta yang dimuati bahan pangan, sandang, dan barang-barang kebutuhan penduduk tiba di Madinah. Terdengar suara gemuruh dan hiruk-pikuk, ‘Aisyah RA bertanya kepada seseorang:“Suara apakah itu?”

Orang itu menjawab:“Iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman.” ‘Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:“Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada ‘Abdurrahman di dunia dan akhirat. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak.”

Orang itu langsung menemui ‘Abdurrahman bin ‘Auf dan menceritakan apa yang didengarnya dari ‘Aisyah RA. Mendengar hal itu, ia pun bergegas menemui Aisyah RA:“Wahai Ummul Mukminin, apakah ibunda mendengar sendiri ucapan itu dari Rasulullah SAW?” “Ya,” jawab Aisyah RA.“Seandainya aku sanggup, aku ingin memasuki surga dengan berjalan. Sudilah ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kendaraan dan muatannya kuserahkan untuk jihad fi sabilillah.”

Sejak mendengar bahwa dirinya dijamin masuk surga, semangat berinfak dan bersedekahnya makin meningkat. Tak kurang dari 40.000 dirham perak, 40.000 dirham emas, 500 ekor kuda perang,dan 1.500 ekor unta ia sumbangan untuk peruangan menegakkan panji-panji Islam di muka bumi. Mendengar hal itu, ‘Aisyah radhiyallahu 'anhu mendoakan:“Semoga Allah memberinya minum dengan air dari telaga Salsabil (nama sebuah telaga di surga).”

Menjelang akhir hayatnya, ‘Abdurrahman radhiyallahu 'anhu pernah disuguhi makanan oleh seseorang — padahal ia sedang berpuasa. Sambil melihat makanan itu, ia berkata:“Mush’ab bin Umair RA syahid di medan perang. Dia lebih baik daripada aku. Waktu dikafan, jika kepalanya ditutup, maka kakinya terbuka. Dan jika kakinya ditutup, kepalanya terbuka. Kemudian Allah melapangkan dunia ini bagi kita seluas-luasnya. Sungguh, saya amat takut kalau-kalau pahala untuk kita disegerakan Allah di dunia ini.” Setelah itu, ia menangis tersedu-sedu.

‘Abdurrahman bin ‘Auf RA wafat dengan membawa amalnya yang banyak. Saat pemakamannya, Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib RA berkata:“Anda telah mendapat rahmat (kasih sayang) Allah, dan anda telah berhasil menundukan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati anda. Amin.”

Related Posts

Abdurrahman Bin Auf
4/ 5
Oleh